Artikel Populer Bulan Ini
Cara Belajar Tukang Pangkas Asli Garut Hingga Bisa Melintas Jaman dan Generasi
Pernah denger istilah Asgar? pasti pernah lah. Asgar itu seperti warung padang atau warung tegal yang selalu ada disekitar kita. Ya, Asgar biasanya di identikkan dengan tukang cukur/pangkas rambut yang berasal dari kota atau kabupaten Garut.
Walau beberapa profesi jasa, sering menggunakan istilah asgar ini. Mulai dari tukang sol sepatu, tukang es campur sampai tukang jaket kulit. Semuanya sah-sah saja, asal kamu memang asli Garut.
Ditengah gempuran barbershop atau tukang pangkas bergaya modern dan kekinian, ternyata pangkas rambut Asgar ini tidak gentar. Mereka tetap solid, bahkan mempunyai paguyuban untuk dapat saling silaturahmi antar sesama mereka dan bisa musyawarah untuk menetapkan harga.
Kalau dilihat display atau layout tempat pangkas rambut Asgar, mungkin bisa dibilang sederhana jauh dari kesan maskulin atau macho seperti yang ditawarkan barbeshop. Bahkan masih banyak yang menggunakan kipas angin, walau beberapa sudah menggunakan pendingin ruangan untuk kenyaman pelanggan.
Disamping rumah orang tua, daerah Kereo Tangerang ada pangkas rambut Asgar namanya Pangkas rambut Asgar Duta. Dan ternyata, Sejarah berdiri pangkas rambut yang kini melayani pelanggannya di ruko berukuran 4x6m itu sudah cukup panjang.
Jujur kenapa saya suka pangkas rambut di sini, karena ada bonus pijat kepala seusai rambut kita sudah di rapihkan. Lumayan lah, bikin seger sesaat.
Mang Pay bercerita lancar kepada saya tentang asal muasal berdirinya pangkas rambut ini, sambil dengan gesit tangannya merapikan rambut saya yang sudah cukup panjang.
Berawal ditahun 1996, lokasi pangkas rambut Duta awalnya berada persis diseberang depan rumah orangtua kami. Dahulu masih dipegang oleh ayahnya dan tahun 2002, mang Pay mulai terjun langsung membantu sang ayah.
Tapi ini bukan perkara mudah, urusan rambut itu urusan penampilan, kalau salah sedikit saja pelanggan bisa kecewa. Untuk itu mang Pay disuruh belajar terlebih dahulu di kampung halaman agar mentalnya kuat saat memegang kepala orang.
Teknik belajarnya cukup unik, selain dibekali kemampuan turunan dan bimbingan dari sang ayah. mang Pay pun dimodali umtuk belajar. Modalnya gak cuma alat dan ilmu, tapi berupa uang, hmmmm untuk apa ya uangnya? mungkin kursus?.
Anda salah BroSs..!
Mang Pay dibekali uang untuk mencari pelanggan. Jadi mang Pay keluar masuk kampung selama satu bulan untuk mencari orang (biasanya anak kecil/remaja) yang mau di cukur rambutnya. Setelah selesai dicukur, mang Pay akan memberi imbalan kepada orang tersebut.
Simbiosis mutualisme, mang Pay dapat pengalaman, yang dicukur dapat uang plus rambutnya jadi rapi jaaliii.
Unik kan? jadi kalau kamu mau potong rambut gartis trus malah dapat uang, sering-sering main ke Garut aja BroSs, siapa tau ketemu orang yang lagi belajar cukur rambut.
Mang Pay ini memang asli garut dari Banyuresmi kampungnya pangkas rambut Indonesia (lebai gak sih?). Menurut saya sih nggak, karena hampir sebagian besar penduduk di sana berprofesi menjadi tukang cukur.
Dari referensi yang saya baca, asal muasal kenapa garut khususnya Banyuresmi begitu kuat budayanya dalam hal cukur-mencukur karena DI/TII.
Saat terjadi pergolakan DI/TII, para warga Banyuresmi banyak yang merantau keluar dari Garut. Karena tidak punya kemampuan khusus, ya mereka akhirnya belajar mencukur dan terus berlanjut sampai sekarang.
Walau beberapa profesi jasa, sering menggunakan istilah asgar ini. Mulai dari tukang sol sepatu, tukang es campur sampai tukang jaket kulit. Semuanya sah-sah saja, asal kamu memang asli Garut.
Ditengah gempuran barbershop atau tukang pangkas bergaya modern dan kekinian, ternyata pangkas rambut Asgar ini tidak gentar. Mereka tetap solid, bahkan mempunyai paguyuban untuk dapat saling silaturahmi antar sesama mereka dan bisa musyawarah untuk menetapkan harga.
Kalau dilihat display atau layout tempat pangkas rambut Asgar, mungkin bisa dibilang sederhana jauh dari kesan maskulin atau macho seperti yang ditawarkan barbeshop. Bahkan masih banyak yang menggunakan kipas angin, walau beberapa sudah menggunakan pendingin ruangan untuk kenyaman pelanggan.
Disamping rumah orang tua, daerah Kereo Tangerang ada pangkas rambut Asgar namanya Pangkas rambut Asgar Duta. Dan ternyata, Sejarah berdiri pangkas rambut yang kini melayani pelanggannya di ruko berukuran 4x6m itu sudah cukup panjang.
Jujur kenapa saya suka pangkas rambut di sini, karena ada bonus pijat kepala seusai rambut kita sudah di rapihkan. Lumayan lah, bikin seger sesaat.
Pulang Kampung Naik Apa?
Diruang sederhana ini mang Pay belasan tahun menghidupi keluarganya. |
Berawal ditahun 1996, lokasi pangkas rambut Duta awalnya berada persis diseberang depan rumah orangtua kami. Dahulu masih dipegang oleh ayahnya dan tahun 2002, mang Pay mulai terjun langsung membantu sang ayah.
Tapi ini bukan perkara mudah, urusan rambut itu urusan penampilan, kalau salah sedikit saja pelanggan bisa kecewa. Untuk itu mang Pay disuruh belajar terlebih dahulu di kampung halaman agar mentalnya kuat saat memegang kepala orang.
Teknik belajarnya cukup unik, selain dibekali kemampuan turunan dan bimbingan dari sang ayah. mang Pay pun dimodali umtuk belajar. Modalnya gak cuma alat dan ilmu, tapi berupa uang, hmmmm untuk apa ya uangnya? mungkin kursus?.
Anda salah BroSs..!
Mang Pay dibekali uang untuk mencari pelanggan. Jadi mang Pay keluar masuk kampung selama satu bulan untuk mencari orang (biasanya anak kecil/remaja) yang mau di cukur rambutnya. Setelah selesai dicukur, mang Pay akan memberi imbalan kepada orang tersebut.
Simbiosis mutualisme, mang Pay dapat pengalaman, yang dicukur dapat uang plus rambutnya jadi rapi jaaliii.
Unik kan? jadi kalau kamu mau potong rambut gartis trus malah dapat uang, sering-sering main ke Garut aja BroSs, siapa tau ketemu orang yang lagi belajar cukur rambut.
Mang Pay (kanan) sesaat setelah "mengerjai" kepala saya |
Dari referensi yang saya baca, asal muasal kenapa garut khususnya Banyuresmi begitu kuat budayanya dalam hal cukur-mencukur karena DI/TII.
Saat terjadi pergolakan DI/TII, para warga Banyuresmi banyak yang merantau keluar dari Garut. Karena tidak punya kemampuan khusus, ya mereka akhirnya belajar mencukur dan terus berlanjut sampai sekarang.
Yang Sedang Cari Hunian Di TangSel, Boleh Baca Artikel Ini Dulu
Komentar
Paling Banyak di Baca
Tips Jakarta-Bali Lewat Tol Trans Jawa Menggunakan Mobil Pribadi
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Review ASUS VivoBook X441U, Laptop Dengan Suara Menggelegar
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Ilmu- nya Asgar ni juga mirip orang Minang, senang Bunda bacanya. Tukang gunting rambutnya masih mudaa bingits.
BalasHapusHihihi ceritanya menarik dan unik
BalasHapusWah, biasanya tukang cukur bapak-bapak banget. Ini masih muda ya.
BalasHapusJarang-jarang kaya gini nih,, "Simbiosis mutualisme, mang Pay dapat pengalaman, yang dicukur dapat uang plus rambutnya jadi rapi jaaliii"
BalasHapuswaahh idenya unik juga. tempatnya juga pas juga buat cukur rambut. boleh lah rekomendasiin temen buat kesini :)
BalasHapusGarut emang terkenal dengan tukang cukurnya.
BalasHapusTukang cukur langganan juga dr Garut, Asgar cukup inovatif ya kak
ASGAR, asal garut! Suami juga senang kalau habis cukur dipijat, kepala jadi enteng katanya :)
BalasHapusSering liat tukang cukur ada tulisan asgar.... Tapi banyak jg loh mas menambal embel2 asgar,padahal tukan cukur tersebut bukan asli Garut.
BalasHapusWah mantabh nih, 'menjemput bola' utk cari pengalaman jadinya ya :)
BalasHapusAsgar = asli garut? Hooo aku kira nama apa.
BalasHapusDi deket rumahku juga masih ada nih tempat cukur rambut yang kaya gini. Mksdnya blm kekinian. Dan itu justru yg selalu rame.
Pangkas rambut ini jadi trend ya mas Satto hahahahha. Mas harus sering - sering pangkas nihhh biar mba Wawaku makin cintahhhhhhhh #eaakkkk
BalasHapusYaaahh mas sattoooo..ceritanya nanggung. Nggak ada closing nya.
BalasHapusBtw gue baru tau Asgar ituuu asli garut..hahahah kirain yaaa sekedar nama aja gitu
Jadi inget kang cukur dekat rumah, namanya ASGAR :D
BalasHapusdan baru ngeh kalo itu ASLI GARUT
Tapi..di wilayah saya tukang cukur Asgar ini semakin tergerus. Dan banyak yg tersingkirkan dengan yg mengandalkan alat2 lbh modern
BalasHapusItu orang Garut, kampungnya dimana?
BalasHapusSaya baru tahu istilah itu mas, kalau di malang yang banyak tukang cukur madura :D
BalasHapus