Artikel Populer Bulan Ini
Bersihkan Masjid Bersihkan Perbuatan Sambut Ramadhan
Saat bangun dini hari tadi, mata saya langsung tertuju ke layar televisi yang sudah dinyalakan oleh separuh jiwaku (sok romantis).
Di layar jelas terlihat suasana kota Las Vegas dengan kerlap-kerlip lampu dan suasana glamournya. Tapi anehnya, backsound musiknya bukan lagu EDM (electronic dance music) tapi yang terdengar justru alunan musik dari timur tengah.
Penasaran, saya berhenti sejenak untuk tahu lebih lanjut, sayangnya acara yang membahas tentang keberadaan masjid di Sin City (kota dosa) Las Vegas sudah memasuki segmen terakhir dan saya hanya mendapat sedikit informasi.
Penasaran, saya berhenti sejenak untuk tahu lebih lanjut, sayangnya acara yang membahas tentang keberadaan masjid di Sin City (kota dosa) Las Vegas sudah memasuki segmen terakhir dan saya hanya mendapat sedikit informasi.
Justru ini yang membuat saya makin penasaran, lalu browsinglah saya dengan key word "Masjd di Las Vegas". Dan luar biasa, informasi yang saya dapat dari dunia maya ini.
Ternyata perkembangan umat muslim di Las Vegas atau Amerikat Serikat pada umumnya sangat pesat.
Di Las Vegas sendiri sudah ada sembilan masjid yang terdeteksi oleh google tersebar di sekitar "kota dosa" tersebut.
Di Las Vegas sendiri sudah ada sembilan masjid yang terdeteksi oleh google tersebar di sekitar "kota dosa" tersebut.
Dan yang terbaru pada 2016 lalu, sebuah masjid kembali resmi berdiri di kota judi itu.
Masjid Ibrahim, Las Vegas. Dibangun oleh Sharaf Hassebulah (71th), muslimah Amerika Serikat yang mempunya bisnis properti.
Dengan dana 3juta US Dollar, dia mewujudkan mimpinya membangun sebuah masjid.
Dengan dana 3juta US Dollar, dia mewujudkan mimpinya membangun sebuah masjid.
Terasa besar perjuangan dan cinta saudara-saudara kita di luar sana, yang tinggal dikawasan minoritas. Berbeda dengan kita di Indonesia yang diberikan kemudahan untuk beribadah, berkumpul bahkan membangun masjid atau musholla di sekitar tempat tinggal kita.
Tapi apakah cukup hanya dengan membangun masjid saja..?.
Ya membangun masjid sangat mulia dan mendapat pahala yang berlimpah. Tapi meramaikan dan menjaga masjid, saya yakini akan mendapat balasan yang setimpal.
Dari frase 'menjaga masjid' ini, program dari Unilever tentang "Bersih-Bersih 1001 Masjid" menjadi pengingat bagi kita semua.
Di program ini Unilever ingin berbagi dan membangkitkan semangat kebersamaan, bahwa membersihkan masjid tidak hanya tugas dari marbot. Tapi kebersihan masjid juga tanggung jawab kita.
Kalau kebersihan itu sebagian daripada Iman, maka membersihkan dan menjaga kebersihan masjid adalah sebuah kewajiban.
Acara yang berlangsung di Masjid Raya Sunda Kelapa ini, dihadiri pula oleh Wakil Presiden Bp. Jusuf Kalla sebagai ketua Dewan Masjid Indonesia.
Unilever bekerjasama dengan Dewan Masjid Indonesia memilih 1001 masjid di 11 propinsi dan 33 kota/kabupaten di seluruh Indonesia. Dan 131 masjid diantaranya berada di wilayah Jakarta.
Unilever juga mensupport semua alat kebersihan yang dibutuhkan untuk program bersih-bersih 1001 masjid ini. Tidak hanya peralatan, tapi juga sukarelawan yang paham bagaimana menggunakan alat ataupun penggunaan yang tepat cairan kebersihan yang diproduksi Unilever sesuai dengan peruntukannya.
Memang jumlah 1001 masjid untuk ukuran Indonesia masih terbilang kecil, bahkan jika kita bandingkan saja dengan Jakarta yang mempunyai 3000 masjid, angka 1001 masjid belum ada setengahnya.
Tapi setidaknya ini bisa menjadi pemicu, bahwa membersihkan masjid atau tempat ibadah serta secara sadar menjaga kebersihan masjid adalah sesuatu yang tidak bisa di tawar.
Saya teringat perjalanan pulang kampung saya waktu lebaran tahun lalu. Kebetulan kami sekeluarga menggunakan kendaraan pribadi, dan seperti pada umumnya jika kami ingin istirahat yang kami cari adalah pom bensin atau masjid terdekat.
Permasalahannya, ketika kita ketemu masjid dan beristirahat, kita lupa menjaga kebersihan lingkungan masjid.
Sampah berserakan dimana-mana, padahal jelas di dekat mereka ada tempat sampah. Saya sempat bertanya kepada marbot masjid setempat, ternyata kebiasaan ini sudah berlangsung terus menerus.
"Kebanyakan mereka meninggalkan sampah berserakan setelah meninggalkan masjid" ujar si marbot.
Mungkin para pemudik itu berfikiran sudah ada marbot yang menjaga kebersihan masjid dan mungkin para pemudik itu merasa sudah berkontribusi cukup dengan memasukkan sebagian hartanya kedalam kotak infaq.
Yukk jaga kebersihan masjid, karena kebersihan sebagian dari pada iman apalagi menjaga kebersihan masjid.
Agar lebih tahu mengenai info "Bersih-Bersih 1001 Masjid" atau info seputar Ramadhan, bisa akses ke www.1001inspirasiramadhan.com
Dari frase 'menjaga masjid' ini, program dari Unilever tentang "Bersih-Bersih 1001 Masjid" menjadi pengingat bagi kita semua.
Di program ini Unilever ingin berbagi dan membangkitkan semangat kebersamaan, bahwa membersihkan masjid tidak hanya tugas dari marbot. Tapi kebersihan masjid juga tanggung jawab kita.
Kalau kebersihan itu sebagian daripada Iman, maka membersihkan dan menjaga kebersihan masjid adalah sebuah kewajiban.
Acara yang berlangsung di Masjid Raya Sunda Kelapa ini, dihadiri pula oleh Wakil Presiden Bp. Jusuf Kalla sebagai ketua Dewan Masjid Indonesia.
Unilever bekerjasama dengan Dewan Masjid Indonesia memilih 1001 masjid di 11 propinsi dan 33 kota/kabupaten di seluruh Indonesia. Dan 131 masjid diantaranya berada di wilayah Jakarta.
Unilever juga mensupport semua alat kebersihan yang dibutuhkan untuk program bersih-bersih 1001 masjid ini. Tidak hanya peralatan, tapi juga sukarelawan yang paham bagaimana menggunakan alat ataupun penggunaan yang tepat cairan kebersihan yang diproduksi Unilever sesuai dengan peruntukannya.
Memang jumlah 1001 masjid untuk ukuran Indonesia masih terbilang kecil, bahkan jika kita bandingkan saja dengan Jakarta yang mempunyai 3000 masjid, angka 1001 masjid belum ada setengahnya.
Tapi setidaknya ini bisa menjadi pemicu, bahwa membersihkan masjid atau tempat ibadah serta secara sadar menjaga kebersihan masjid adalah sesuatu yang tidak bisa di tawar.
Saya teringat perjalanan pulang kampung saya waktu lebaran tahun lalu. Kebetulan kami sekeluarga menggunakan kendaraan pribadi, dan seperti pada umumnya jika kami ingin istirahat yang kami cari adalah pom bensin atau masjid terdekat.
Permasalahannya, ketika kita ketemu masjid dan beristirahat, kita lupa menjaga kebersihan lingkungan masjid.
Sampah berserakan dimana-mana, padahal jelas di dekat mereka ada tempat sampah. Saya sempat bertanya kepada marbot masjid setempat, ternyata kebiasaan ini sudah berlangsung terus menerus.
"Kebanyakan mereka meninggalkan sampah berserakan setelah meninggalkan masjid" ujar si marbot.
Mungkin para pemudik itu berfikiran sudah ada marbot yang menjaga kebersihan masjid dan mungkin para pemudik itu merasa sudah berkontribusi cukup dengan memasukkan sebagian hartanya kedalam kotak infaq.
Yukk jaga kebersihan masjid, karena kebersihan sebagian dari pada iman apalagi menjaga kebersihan masjid.
Agar lebih tahu mengenai info "Bersih-Bersih 1001 Masjid" atau info seputar Ramadhan, bisa akses ke www.1001inspirasiramadhan.com
Komentar
Paling Banyak di Baca
Tips Jakarta-Bali Lewat Tol Trans Jawa Menggunakan Mobil Pribadi
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Review ASUS VivoBook X441U, Laptop Dengan Suara Menggelegar
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
mulia sekali, smoga barokah
BalasHapusAmin...in sya Allah berkah
Hapusbersih-bersih mesjid hal yang mulia dan banyak orang sedikit menyepelekannya. contoh kecilnya kalau berpergian dan mampir di mesjid. mukena nya rata2 bau dan cimeuting (apa ya bahasa indonesianya) hehe
BalasHapussaat mudik mesjid juga jadi tempat istirahat. diusahain kita buang sampah pada tempatnya ya :)
Iya mbak, sedih lihat kondisi masjid waktu mudik.
HapusBtw masih penasaran sama arti cimeuting..hahahah
mudik ke kampung halaman, mesjid2 di sepanjang pantura banyak. saya biasanya terhenti di mesjid pinggir laut indramayu. pemudik untungnya pada sadar untuk buang sampah, jadi terlihat agak bersih
BalasHapusbersih-bersih masjid ini salah satu kegiatan jihad paling mulia
BalasHapus