Artikel Populer Bulan Ini
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Label
Pembunuh Itu Bernama Rokok
Punya teman atau keluarga yang merokok…?
Saya punya, dan teman-teman pasti punya. Kesal gak..? saya
sih biasa aja selama mereka tidak memaksa saya untuk merokok dan asapnya masih
bisa saya hindari. Lain ceritanya kalau para perokok ini acuh tak acuh dan
dengan santainya merokok di dekat anak-anak. Tanpa rasa bersalah mereka
menyebarkan virus penyakit ke anak-anak itu, sedangkan kita tahu bahwa
anak-anak rentan tepapar asap rokok karena daya tahan tubuh yang belum sekuat
orang dewasa. Di sini saya merasa Kesal.
sumber foto : dinkesbanggai.wordpress.com |
Para perokok selalu beropini bahwa ini adalah hak asasi,
bahwa mereka menyumbang devisa yang besar, bahwa merokok itu hanya makruh tidak
haram dan berbagai macam alasan lainnya.
Sekuat apapun kita dan pemerintah melawan dan melarang para
perokok dan Industrinya, tetap mereka akan selalu menang. Tahu alasannya apa..?
Nanti saya kasih tahu.
Saya mau kasih beberapa fakta menarik tentang rokok;
Indonesia merupakan bangsa yang warga negaranya paling
Suuoommbbong diantara negara yang berpendapatan menengah lainnya. Kenapa..?,
karena jumlah perokok aktifnya paling tinggi di antara negara-negara berkembang
lainnya. Setidaknya ada 69.7% perokok aktif di Indonesia.Payahh negara belum
maju kok sombong.
Setidaknya ada 53.767.000 perokok aktif setiap harinya di
Indonesia, bayangin ya kalau mereka kita kumpulin di Istora Senayan terus
mereka suruh merokok bersamaan. Kita tinggal tunggu waktu siapa yang pingsan
duluan.
Mengawasi, melarang para tetua-tetua untuk tidak merokok itu
pekerjaan sulit. Sesulit mempercayai wakil-wakil kita yang jujur di DPR/MPR,
Ehhhh kok jadi keluar topik ya..? sudahlah. Intinya yang sekarang harus kita
jaga adalah anak dan adik-adik kita yang dalam masa mencari jati diri.
Menurut riset, para pria dewasa pecandu rokok mulai
mengkomsumsi rokok sejak usia dini yaitu rata-rata di umur 12 tahun. Miris
tentunya, kalau di masa SMP mereka sudah mengenal rokok dan saya yakin mereka
belum ada yang tahu apa bahaya rokok tersebut.
Dari mana mereka mengenal rokok..? yang pasti dari orang
terdekat. Entah orang tua, paman atau kakak. Siklus rokok ini terus berputar.
Saya jadi ingat cerita beberapa tahun lalu, saat ada orang tua (seorang bapak)
yang marah besar saat mendapati anaknya merokok secara diam-diam. Orang tua itu
memberi alasan, boleh merokok tapi tunggu nanti setelah bisa cari duit sendiri.
Setelah amarah si bapak mereda, teman di samping bertanya
pelan kepada si bapak. “Pertama kali ngerokok umur berapa om..”
“SMP kelas 1..”
“OOoooohhhh,….”. Jawab teman saya tersenyum kecut.
Ini yang saya bilang siklus yang tidak akan pernah selesai
sampai para perokok itu mengakhirinya sendiri. Minimal dilingkungan terkecil
yaitu keluarga.
Beragam upaya sudah di lakukan pemerintah untuk membatasi
ruang gerak para perokok aktif, beberapa waktu lalu sempat ada riset untuk
menaikan harga rokok menjadi 50ribu perbungkus. Dan hasilnya adalah..?
Para perokok itu teriak kencang seperti kebakaran rokok di
kantong celananya sendiri, semua heboh, berdalih, berkelit, berasumsi dan
beropini bahwa merokok itu memberikan manfaat postif yang lebih besar ketimbang
negatifnya. Heellooowwww…!! Gak kebalik bos..?.
Wacana rokok sebungkus 50rb itupun kini tinggal wacana,
semua peraturan pemerintah tentang kampanye anti rokok gak mempan sama mereka.
Mencantumkan tulisan dan gambar-gambar menjijikkan pun dianggap biasa aja,
inilah karakter hebat bangsa kita. Kalau gak langsung kerasa efek sakitnya kita
gak peduli. Maju terus sampai kejedot, bercucuran darah baru kapok.
Tapi pemerintah gak patah arang, kita pun jangan mau kalah.
Baru-baru ini pemerintah ngeluarin Iklan layanan Masyarakat yang bertujuan
untuk meningkatkan kesadaran dan perhatian masyarakat tentang bahaya rokok,
yang perlu diingat tidak hanya rokok tapi asapnya pun sangat berbahaya.
Iklan layanan masyarakat ini akan hadir di televisi dan
rencananya di beberapa jaringan bioskop. Tapi jujur saya pesimis dengan kampanye
anti rokok ini. Sekuat apapun kita dan pemerintah melawan
dan melarang para perokok dan Industrinya, tetap mereka akan selalu menang.
Tahu alasannya apa..?
Kampanye anti rokok yang di mulai dari Oktober 2014 sampai
September 2016, mempunyai 5 fase, tiap fasenya akan hadir 2 buah iklan layanan
masyarakat. Jadi dalam kurun waktu 2 tahun akan ada 10 iklan layanan masyarakat
yang mengkampanyekan rokok dan dampak negatifnya.
Ada yang aneh dengan paragraph diatas..? kalau belum ada
yang merasa aneh, coba jawab pertanyaan dibawah ini.
Berapa banyak iklan yang bisa dibuat oleh korporasi atau
perusahaan besar rokok dalam waktu 2 tahun?.
Iklan yang tidak terhitung, promo event yang luar biasa
besar sampai mengkampanyekan gadis-gadis cantik untuk menjual rokoknya. Dengan
kata lain bisa diartikan, kalau mau di deketin cewe cantik, beli rokok dulu.
Baahhh…!!. Bugdet promosi mereka seakan unlimited, kita di gencet sana-sini
dengan iklan rokok.
Belum lagi waktu tayang di televisi, iklan layanan
masyarakat kalah jauh dengan iklan rokok.
Kalau begini caranya, habislah iklan layanan masyarakat anti
rokok ditelan hegemoni perusahaan rokok. Percuma, sekali lagi saya bilang
percuma. Mereka terlalu kuat dan di dukung oleh konspirasi politik, weeiiitt
makin berat nih bahasannya.
Tapi jujur, kalau pemerintah mau dan berkeinginan keras
untuk mengurangi dampak rokok. Langkah awal yang bisa diambil adalah MELARANG
IKLAN ROKOK DI TELEVISI sekali lagi MELARANG IKLAN ROKOK DI TELEVISI.
Saat ini sudah ada pembatasan dan aturan main tentang iklan
rokok, tapi itu tidak cukup. Iklan rokok harus di larang muncul di televisi.
Lalu beri kewajiban untuk perusahaan televisi swasta untuk
menggratiskan tayangan iklan layanan masyarakat yang bertujuan untuk
mengedukasi tidak hanya rokok tapi semua yang bertujuan positif. Masa sih,
pemerintah juga harus bayar untuk menayangkan iklan layanan masyarakat, kan
aneh.
Kalau stasiun televisinya gak mau, tutup aja. Anggap saja
ini salah satu bentuk CSR perusahan penyiaran, tidak hanya TV tentunya. Kalau biaya
iklan layanan masyarakat bisa gratis, tentu biaya ini nanti bisa dialihkan
untuk kepentingan yang lain. #CeritanyaKesel
Sedikit contoh sederhana, pernah lihat billboard segede
kontrakan di pinggir jalan yang gambarnya Cuma background putih terus ada
tulisan “Space Available Contact 0888.xxx.xxx”. ini billboard yang belum laku
di jual sama tim marketingnya.
Hemat saya, kenapa
sih gak sekalian di isi untuk iklan layanan masyarakat juga. Toh mereka gak di
rugikan, untuk biaya produksi digital print permeternya itu sama aja mau full
gambar atau hanya tulisan.
Lalu mengenai content iklan, para perokok itu gak mempan
kalau di kasih tau apa itu bahaya rokok, penyakit apa saja yang bisa
ditimbulkan rokok, bahan kimia yang terkandung dalam sebatang rokok. Mereka gak
akan peduli. Mungkin Karena tingkat ketakwaan mereka sangat tinggi, jadi apapun
yang terjadi dengan kesehatan mereka itu
karena Tuhan bukan karena rokok.
Justru saya tertarik ada Iklan anti rokok yang
memvisualisasikan, gara-gara bapaknya perokok aktif justru yang terkena dampak
adalah sang istri dan akhirnya meninggal karena sakit yang diakibatkan terpapar
asap rokok.
Mungkin lain kali bisa dibikin iklan, gara-gara si ayah
merokok, anaknya jadi tersiksa dan akhirnya meninggal. Terdengar kejam tapi
mungkin ini lebih bisa membuat para perokok berpikir untuk memilih tempat
merokok.
Yang akan saya tulis mungkin akan terlihat kasar dan arogan
Teman-teman perokok-ku, bijaklah saat merokok di rumah.
Kecuali kalau kalian memang ingin membunuh istri dan anak-anakmu, silahkan
merokok di kamar tidur, ruang tamu sampai dapur.
Mungkin kalian tidak peduli dengan kesehatan diri
sendiri,tapi kalau kalian juga tidak peduli dengan kesehatan keluarga kalian,
itu sama saja memposisika kalian sebagai pembunuh berdarah dingin. Membunuh
keluarga sendiri untuk kesenangan pribadi.
Pada akhirnya saya tidak bisa melarang mereka merokok, kalau
mereka tidak mau dilarang maka jangan larang saya untuk ber #suaratanparokok.
Saya hanya berpesan agar bijaklah saat anda memutuskan untuk menyalakan rokok,
apakah itu menggangu kesehatan orang lain atau tidak.
Indonesia makin sehat tanpa asap rokok #suaratanparokok.
Kalau mau lihat kampanye yang lebih lengkapnya bisa akses ke
suaratanparokok.co.id.
Paling Banyak di Baca
Tips Jakarta-Bali Lewat Tol Trans Jawa Menggunakan Mobil Pribadi
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Review ASUS VivoBook X441U, Laptop Dengan Suara Menggelegar
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar
Yesss, Terima kasih sudah membaca dan sampai dihalaman komentar
silahkan komentar atau kritik dengan bahasa yang positif.
Jangan tinggalkan link hidup, saya akan berusaha untuk mengunjungi blog teman-teman semua.